Berapa Tekanan Darah Normal untuk Anak-anak?
Tekanan darah merupakan salah satu indikator penting untuk memantau kesehatan, termasuk pada anak-anak. Namun, tekanan darah normal untuk anak-anak berbeda dengan orang dewasa karena dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan tinggi badan. Memahami rentang tekanan darah normal untuk anak sangat penting agar orang tua dapat mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
Apa Itu Tekanan Darah?
Tekanan darah adalah ukuran kekuatan darah yang mendorong dinding arteri saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah diukur dalam dua angka:
- Sistolik: Tekanan saat jantung berkontraksi dan memompa darah.
- Diastolik: Tekanan saat jantung beristirahat di antara detak.
Tekanan Darah Normal untuk Anak-anak
Tekanan darah normal anak-anak ditentukan berdasarkan persentil. Persentil dihitung menggunakan faktor usia, jenis kelamin, dan tinggi badan. Secara umum, berikut adalah rentang tekanan darah normal berdasarkan kelompok usia:
- Bayi (0–12 bulan)
- Sistolik: 65–100 mmHg
- Diastolik: 45–65 mmHg
- Balita (1–5 tahun)
- Sistolik: 80–110 mmHg
- Diastolik: 50–80 mmHg
- Anak Usia Sekolah (6–12 tahun)
- Sistolik: 90–120 mmHg
- Diastolik: 60–80 mmHg
- Remaja (13–18 tahun)
- Sistolik: 110–135 mmHg
- Diastolik: 65–85 mmHg
Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah Anak
- Usia: Semakin bertambah usia anak, tekanan darahnya cenderung meningkat.
- Jenis Kelamin: Anak laki-laki biasanya memiliki tekanan darah sedikit lebih tinggi dibandingkan anak perempuan setelah usia tertentu.
- Tinggi Badan: Anak yang lebih tinggi cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi.
- Berat Badan: Obesitas dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).
Kapan Tekanan Darah Anak Tidak Normal?
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi pada anak sering kali tidak menunjukkan gejala, tetapi jika dibiarkan, dapat menyebabkan masalah serius seperti gangguan jantung atau ginjal. Tekanan darah dianggap tinggi jika berada di atas persentil ke-95 untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi badan.
- Penyebab: Obesitas, riwayat keluarga, atau kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal.
- Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah rendah bisa menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, atau pingsan.
- Penyebab: Dehidrasi, infeksi berat, atau gangguan jantung.
Cara Memantau Tekanan Darah Anak
- Pemeriksaan Rutin
Pastikan anak menjalani pemeriksaan tekanan darah secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko seperti obesitas atau riwayat keluarga hipertensi. - Gunakan Alat yang Tepat
Gunakan alat pengukur tekanan darah dengan ukuran manset yang sesuai untuk anak. Manset yang terlalu besar atau kecil dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat.