Ketahui Pencegahan TBC agar Tidak Tertular ataupun Menularkan
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang paru-paru dan bagian tubuh lainnya, serta menyebar melalui udara ketika penderita TBC aktif batuk, bersin, atau berbicara. Oleh karena itu, pencegahan TBC sangat penting untuk menghindari penularan penyakit ini baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk mencegah TBC.
1. Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin)
Vaksin BCG adalah salah satu cara pencegahan utama terhadap TBC, terutama pada anak-anak. Vaksin ini diberikan kepada bayi untuk memberikan perlindungan terhadap bentuk TBC yang parah, seperti TBC milier dan meningitis tuberkulosis. Meski efektivitas vaksin BCG dalam mencegah TBC paru pada orang dewasa masih terbatas, vaksin ini tetap penting untuk mengurangi risiko TBC berat pada kelompok rentan.
2. Deteksi Dini dan Pengobatan TBC Laten
TBC laten adalah kondisi di mana seseorang terinfeksi bakteri TBC, tetapi tidak menunjukkan gejala dan tidak menular. Namun, TBC laten bisa berkembang menjadi TBC aktif jika tidak diobati. Oleh karena itu, deteksi dini melalui tes Mantoux atau tes darah TBC sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi seperti orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penderita HIV, atau mereka yang sering kontak dengan penderita TBC. Jika terdeteksi, pengobatan TBC laten harus segera dilakukan untuk mencegah perkembangan menjadi TBC aktif.
3. Menggunakan Masker
Bagi mereka yang menderita TBC aktif, penggunaan masker adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran bakteri ke orang lain. Masker membantu menahan droplet yang keluar saat batuk, bersin, atau berbicara, sehingga mengurangi risiko penularan. Selain itu, orang-orang yang berada di sekitar penderita TBC aktif juga disarankan untuk menggunakan masker sebagai perlindungan tambahan.
4. Menjaga Ventilasi yang Baik
Ventilasi yang baik di rumah, kantor, dan tempat umum sangat penting untuk mencegah penularan TBC. Bakteri TBC dapat bertahan di udara dalam ruangan tertutup untuk waktu yang lama. Dengan menjaga sirkulasi udara yang baik, seperti membuka jendela atau menggunakan kipas angin, konsentrasi bakteri di udara dapat berkurang, sehingga risiko penularan TBC juga menurun.
5. Menjalani Pengobatan TBC Secara Tuntas
Penderita TBC aktif harus menjalani pengobatan secara tuntas sesuai dengan anjuran dokter. Pengobatan TBC biasanya berlangsung selama 6-9 bulan, dan sangat penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan meskipun gejala sudah membaik. Menghentikan pengobatan sebelum waktunya dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap obat, yang tidak hanya memperburuk kondisi pasien tetapi juga meningkatkan risiko penularan kepada orang lain.
6. Menerapkan Etika Batuk yang Benar
Bagi penderita TBC atau siapa pun yang batuk, menerapkan etika batuk yang benar adalah langkah sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran penyakit. Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan bagian dalam saat batuk atau bersin, dan segera buang tisu yang telah digunakan. Cuci tangan setelahnya untuk memastikan tidak ada bakteri yang tertinggal di tangan.
7. Isolasi Sementara Penderita TBC Aktif
Penderita TBC aktif sangat disarankan untuk menjalani isolasi sementara hingga mereka tidak lagi menular. Isolasi dapat dilakukan di rumah atau di fasilitas kesehatan tergantung pada keparahan penyakit dan kondisi pasien. Selama masa isolasi, penderita harus menghindari kontak dekat dengan orang lain, terutama dengan anak-anak, orang tua, atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.