Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi setelah Terapi Bekam

Terapi bekam, yang merupakan praktik pengobatan alternatif dengan menggunakan gelas atau cup untuk menciptakan hisapan pada kulit, telah populer sebagai metode untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Meskipun banyak orang melaporkan manfaat dari terapi ini, ada juga potensi masalah kesehatan yang dapat muncul setelah sesi terapi bekam. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang mungkin terjadi setelah terapi bekam:

1. Memar dan Rasa Nyeri

Salah satu efek samping yang paling umum dari terapi bekam adalah munculnya memar pada area yang dirawat. Memar ini biasanya disebabkan oleh pengumpulan darah di bawah kulit akibat tekanan hisapan. Rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada daerah yang dibekam juga mungkin terjadi, meskipun umumnya bersifat sementara.

2. Infeksi Kulit

Jika tidak dilakukan dengan cara yang steril, terapi bekam dapat menyebabkan infeksi kulit. Penggunaan alat yang tidak bersih atau teknik yang tidak tepat dapat membuka jalan bagi bakteri masuk ke dalam kulit. Infeksi ini dapat menyebabkan kemerahan, bengkak, dan nyeri, serta memerlukan pengobatan antibiotik.

3. Reaksi Alergi

Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan yang digunakan dalam proses terapi, seperti minyak atau lotion yang dioleskan sebelum bekam. Gejala reaksi alergi bisa berupa gatal, kemerahan, atau ruam pada kulit. Jika Anda memiliki riwayat alergi, penting untuk memberi tahu terapis sebelum menjalani terapi.

4. Dehidrasi

Terapi bekam dapat menyebabkan hilangnya cairan dari tubuh, terutama jika dilakukan dalam waktu yang lama atau berlebihan. Kehilangan cairan ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang ditandai dengan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, dan mulut kering. Penting untuk menjaga hidrasi yang baik sebelum dan setelah sesi bekam.

5. Ketidakseimbangan Elektrolit

Kehilangan cairan yang signifikan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, yang dapat berdampak negatif pada fungsi jantung dan otot. Gejala ketidakseimbangan elektrolit meliputi kram otot, kejang, atau perubahan detak jantung. Jika Anda merasa tidak nyaman setelah terapi, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan.

6. Perubahan Tekanan Darah

Beberapa orang mungkin mengalami fluktuasi tekanan darah setelah menjalani terapi bekam. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, sedangkan yang lain melaporkan peningkatan. Jika Anda memiliki masalah tekanan darah, penting untuk memantau kondisi Anda setelah sesi bekam.

7. Peningkatan Gejala Penyakit Tertentu

Bagi orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit autoimun atau gangguan perdarahan, terapi bekam mungkin memperburuk gejala atau kondisi yang sudah ada. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum menjalani terapi jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

Tulisan ini dipublikasikan di Info Terbaru. Tandai permalink.