Nyeri dada pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi medis yang serius hingga masalah yang lebih ringan. Memahami penyebab nyeri dada pada anak penting untuk memastikan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai. Berikut adalah beberapa penyebab umum nyeri dada pada anak:
1. Nyeri Otot dan Tulang
a. Aktivitas Fisik
- Penyebab: Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti bermain olahraga, berlari, atau kegiatan fisik yang intens, dapat menyebabkan nyeri otot di area dada. Cedera ringan atau ketegangan otot juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
- Karakteristik: Nyeri ini biasanya terasa tajam dan lokal, serta cenderung membaik dengan istirahat. Tidak disertai gejala lain seperti sesak napas atau mual.
2. Masalah Pernapasan
a. Infeksi Pernapasan
- Penyebab: Infeksi seperti bronkitis, pneumonia, atau radang tenggorokan dapat menyebabkan nyeri dada. Infeksi ini sering kali disertai dengan gejala pernapasan seperti batuk, kesulitan bernapas, dan demam.
- Karakteristik: Nyeri dada ini mungkin tajam atau seperti tertekan, dan sering disertai dengan batuk, wheezing, atau kesulitan bernapas.
b. Asma
- Penyebab: Asma adalah kondisi pernapasan kronis yang dapat menyebabkan nyeri dada, terutama selama serangan asma. Kondisi ini terjadi karena peradangan dan penyempitan saluran napas.
- Karakteristik: Nyeri dada biasanya disertai dengan wheezing (napas berbunyi), batuk, dan sesak napas.
3. Refluks Asam (Heartburn)
- Penyebab: Refluks asam atau gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyebabkan nyeri dada akibat asam lambung yang naik ke esofagus. Ini sering disebabkan oleh gangguan pada katup esofagus bagian bawah.
- Karakteristik: Nyeri ini biasanya terasa seperti sensasi terbakar di bagian bawah dada dan sering muncul setelah makan atau saat berbaring. Rasa asam atau pahit di mulut juga dapat menyertai gejala.
4. Masalah Jantung
a. Penyakit Jantung Kongenital
- Penyebab: Beberapa anak dilahirkan dengan kelainan jantung bawaan yang dapat menyebabkan nyeri dada. Meskipun ini jarang, kondisi seperti defek septum atau stenosis aorta bisa mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan nyeri.
- Karakteristik: Nyeri dada mungkin disertai dengan gejala lain seperti sesak napas, kelelahan ekstrem, atau cyanosis (kulit atau bibir kebiruan).
b. Peradangan pada Jantung (Miokarditis atau Perikarditis)
- Penyebab: Infeksi atau peradangan pada otot jantung (miokarditis) atau lapisan jantung (perikarditis) dapat menyebabkan nyeri dada. Kondisi ini sering kali terjadi setelah infeksi virus.
- Karakteristik: Nyeri dada biasanya tajam dan mungkin disertai dengan gejala lain seperti kelelahan, demam, atau sesak napas.
5. Gangguan Psikologis
a. Stres dan Kecemasan
- Penyebab: Stres emosional atau kecemasan dapat menyebabkan nyeri dada pada anak. Kondisi ini bisa terjadi akibat tekanan sekolah, masalah keluarga, atau situasi sosial.
- Karakteristik: Nyeri dada akibat stres sering disertai dengan gejala psikologis seperti kecemasan, perubahan suasana hati, atau gangguan tidur. Nyeri ini biasanya tidak disertai dengan gejala fisik seperti batuk atau kesulitan bernapas.
6. Gangguan Pencernaan
a. Gastritis atau Ulkus
- Penyebab: Peradangan pada lambung (gastritis) atau tukak lambung (ulkus) dapat menyebabkan nyeri dada yang sering kali disertai dengan rasa tidak nyaman di perut.
- Karakteristik: Nyeri ini mungkin disertai dengan mual, muntah, atau rasa terbakar di perut.