Beberapa Makanan Kuliner Khas Toraja

Toraja

Apa yang terlintas dalam benak kalian saat mendengar kata “Toraja”? Upacara kematian, kopi Toraja, kuburan batu, mayat berjalan, harga babi dan kerbaunya yang mahal? Hmm nggak salah sih.

Tapi kalian udah pada tahu belum kalau Toraja juga punya kuliner-kuliner nggak kalah unik lho.

Penasaran apa aja itu? Yuk disimak 🙂

1. Pa’piong Duku’ Bai

Pa’piong duku’ bai akan selalu dijumpai dalam berbagai upacara adat di Toraja. Bahan baku kuliner ini adalah duku’ bai (daging babi).

Daging, tulang maupun lemak babi akan dicampur dengan berbagai rempah-rempah, seperti bawang merah, bawang putih, cabai Toraja (lada Katokkon), jahe, lengkuas, serai, dan bumbu lainnya.

Selain rempah, daging juga biasanya ditambahkan dengan sayuran khas Toraja yakni daun mayana (Bulunangko). Yang paling unik dari kuliner ini adalah daging dimasak dalam batang bambu kemudian dibakar hingga matang.

Dengan adanya penambahan rempah dan sayuran yang khas serta cara pemasakan yang unik membuat rasa Pa’piong duku’ bai semakin otentik.

2. Pantollo’ Pamarrasan

Kuliner yang satu ini terbuat dari kluwek hitam (Pamarrasan) atau di Jawa dikenal dengan rawon.

Hidangan ini biasanya dicampur dengan daging babi, ikan (bale) atau belut (lendong) yang dipadukan dengan berbagai bumbu dan rempah. Tidak lupa, lada Katokkon adalah rempah paling wajib di kuliner ini ya.

Adanya perpaduan bebagai bahan menjadikan kuliner ini memiliki rasa yang unik, gurih dan tentunya lezat. Hidangan ini bisa kalian jumpai di warung-warung makan ala Toraja.

3. Pa’piong Burak

Kalian pernah menemukan kuliner yang bahan bakunya dari batang pisang belum? Kalau belum, kalian wajib mencoba hidangan yang satu ini.

Pa’piong burak terbuat dari batang pisang yang masih muda lalu dicampurkan dengan daging ayam atau daging babi beserta rempah dan bumbu andalan khas Toraja.

Setelah itu, campuran tersebut dimasak dalam batang bambu dengan cara dibakar.

4. Pa’piong Bo’bo’

Nah, hidangan yang satu ini berbahan dasar beras, seperti beras ketan putih atau beras ketan hitam yang dicampur dengan santan dan garam.

Setelah itu, beras dimasukkan kedalam batang bambu (biasanya dilapisi dengan daun pisang) lalu dibakar hingga matang.

Teknik pemasakan yang unik menjadikan Pa’piong bo’bo’ ini memiliki rasa yang sangat khas dan patut kalian cicipi kalau berkunjung ke Toraja.

Tulisan ini dipublikasikan di Info Menarik. Tandai permalink.