Macam-macam jenis abortus

Abortus, atau keguguran, adalah terminologi yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis kejadian di mana kehamilan berakhir sebelum janin dapat bertahan hidup di luar rahim. Terdapat beberapa jenis abortus, yang dapat dibedakan berdasarkan sejumlah faktor, termasuk penyebabnya dan tahap kehamilan saat keguguran terjadi. Berikut adalah beberapa jenis abortus yang umum:

  1. Abortus Spontan: Abortus spontan terjadi secara alami tanpa intervensi medis. Ini adalah jenis abortus paling umum dan sering terjadi pada trimester pertama kehamilan. Penyebab utamanya bisa beragam, termasuk kelainan kromosom pada janin, masalah hormonal, gangguan kesehatan ibu, atau faktor lingkungan.
  2. Abortus Medis: Abortus medis terjadi ketika proses pengakhiran kehamilan dipicu oleh obat-obatan atau prosedur medis, seperti penggunaan obat-obatan seperti misoprostol atau mifepristone untuk menginduksi kontraksi rahim dan mengeluarkan kandungan.
  3. Abortus Provokatus: Juga dikenal sebagai abortus yang diinduksi, jenis abortus ini melibatkan pengakhiran kehamilan melalui tindakan medis atau bedah yang sengaja dilakukan. Abortus provokatus dapat dilakukan secara legal dalam beberapa kasus, seperti dalam situasi di mana kehamilan membahayakan kesehatan atau kehidupan ibu, atau ketika janin memiliki kelainan serius.
  4. Abortus Imminens: Abortus imminens merujuk pada situasi di mana terdapat tanda-tanda awal keguguran, seperti pendarahan vagina atau kram perut, tetapi janin masih bertahan hidup di dalam rahim. Tindakan medis mungkin direkomendasikan untuk mencoba menjaga kehamilan.
  5. Abortus Inkompletus: Abortus inkompletus terjadi ketika sebagian dari jaringan janin atau plasenta telah keluar dari rahim, tetapi sebagian lagi tetap tinggal di dalam rahim. Dalam kasus ini, mungkin diperlukan intervensi medis untuk membersihkan rahim dan mencegah infeksi.
  6. Abortus Missed: Abortus missed terjadi ketika janin telah meninggal dalam rahim, tetapi tidak ada gejala atau tanda keguguran yang terlihat. Dalam kasus seperti ini, diagnosis seringkali dibuat berdasarkan pemeriksaan ultrasonografi yang menunjukkan absensi detak jantung janin.

Setiap jenis abortus memiliki implikasi klinis yang berbeda dan memerlukan manajemen yang sesuai. Jika Anda mengalami keguguran atau memiliki kekhawatiran tentang risiko keguguran, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.

Tulisan ini dipublikasikan di Info Menarik. Tandai permalink.