Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Calon Ibu Wajib Tahu

Air ketuban dan keputihan adalah dua hal yang berbeda yang sering kali menyebabkan kebingungan pada calon ibu. Penting bagi calon ibu untuk memahami perbedaan antara keduanya agar dapat membedakan apa yang normal dan apa yang perlu diperhatikan selama masa kehamilan. Berikut adalah perbedaan antara air ketuban dan keputihan:

1. Air Ketuban:
– Air ketuban adalah cairan bening yang diproduksi oleh selaput amnion, yang melapisi janin dan mengisi kantung ketuban.
– Air ketuban berfungsi sebagai “pelindung” untuk janin, memberikan buffer dan melindungi janin dari benturan atau cedera yang mungkin terjadi pada perut ibu.
– Ketika ibu hamil, air ketuban akan terus diproduksi dan diisi ulang secara berkala. Kuantitasnya akan meningkat secara bertahap selama kehamilan, mencapai puncaknya sekitar minggu ke-34 hingga 36, dan kemudian dapat menurun menjelang persalinan.
– Air ketuban umumnya berbau netral dan memiliki tekstur cairan yang jernih atau sedikit keruh, sering kali diibaratkan mirip dengan air kelapa.

2. Keputihan:
– Keputihan adalah sekresi alami yang dihasilkan oleh vagina sebagai cara tubuh membersihkan diri, melindungi vagina dari infeksi, dan menjaga keseimbangan bakteri yang sehat.
– Keputihan biasanya berwarna putih atau bening, memiliki tekstur lendir yang agak kental, dan dapat bervariasi dalam jumlah dan konsistensi selama siklus menstruasi atau selama masa kehamilan.
– Keputihan yang normal umumnya tidak berbau atau memiliki bau yang lembut, tidak menyebabkan rasa gatal atau iritasi yang berlebihan, dan tidak menyebabkan perasaan tidak nyaman yang signifikan.

Perbedaan yang utama antara air ketuban dan keputihan adalah sifat dan fungsi keduanya. Air ketuban adalah cairan yang melindungi janin dalam rahim dan bersifat bening, sedangkan keputihan adalah sekresi alami dari vagina dan dapat bervariasi dalam warna dan tekstur. Jika calon ibu mengalami kebocoran air atau merasa cairan yang keluar dari vagina bukan keputihan, segera hubungi tenaga medis atau bidan, karena ini bisa menjadi tanda bahwa air ketuban pecah atau pernah pecah sebelum waktunya. Memahami perbedaan ini akan membantu calon ibu untuk merasa lebih percaya diri dan mengetahui tindakan apa yang harus diambil selama masa kehamilan.

 

Tulisan ini dipublikasikan di Serba Serbi. Tandai permalink.